![]() |
Praktik pencabutan kehidupan manusia |
Dalam beberapa tahun terakhir, Kanada menjadi sorotan karena undang-undang mengenai eutanasia, terutama yang berkaitan dengan anak-anak. Undang-undang ini, yang dikenal sebagai MAID (Medical Assistance in Dying) atau Bantuan Medis dalam Sekarat, diperkenalkan pada tahun 2016. Intinya, undang-undang ini memberikan izin kepada dokter untuk memberikan suntikan yang mematikan kepada anak-anak yang menderita penyakit parah, bahkan jika orang tua mereka tidak setuju. Ini adalah salah satu undang-undang eutanasia yang paling longgar di dunia, sehingga banyak orang di Kanada dan negara lain merasa khawatir dan mempertanyakan etika dari undang-undang ini.
Anak-Anak Memiliki Hak Mengambil Keputusan?
Menurut undang-undang ini, anak-anak di Kanada memiliki hak untuk membuat keputusan penting tentang hidup mereka sendiri, termasuk keputusan untuk mengakhiri hidup. Namun, ada syarat yang mengharuskan dokter menilai apakah anak tersebut cukup dewasa untuk memahami tindakan yang akan dilakukan. Masalah muncul karena undang-undang ini tidak menetapkan batasan usia minimal. Artinya, anak-anak yang masih sangat muda, bahkan yang berusia belasan tahun, bisa memenuhi syarat untuk eutanasia jika dokter setuju. Banyak yang khawatir mengapa anak-anak diberikan pilihan yang begitu berat, seharusnya mereka dilindungi dan dijaga kesejahteraannya.
Perlakuan terhadap Anak-Anak Disabilitas
Hal yang lebih mengkhawatirkan adalah anak-anak yang memiliki disabilitas juga dapat mengajukan permohonan untuk eutanasia. Para aktivis hak disabilitas merasa sangat khawatir, karena mereka takut hal ini bisa memberikan tekanan kepada anak-anak yang rentan untuk mengakhiri hidup mereka. Anak-anak seharusnya mendapatkan dukungan dan sumber daya yang mereka perlukan untuk menjalani hidup yang memuaskan, bukannya diberikan pilihan untuk mati. Undang-undang ini tampaknya mengabaikan kompleksitas masalah kesehatan mental dan nilai-nilai kehidupan, terutama bagi mereka yang belum sepenuhnya memahami konsekuensi dari keputusan tersebut.
Kasus Tragis yang Menghebohkan
Salah satu kasus yang membuat banyak orang terkejut terjadi di Kanada, di mana seorang gadis berusia 12 tahun yang menderita lumpuh otak meninggal melalui eutanasia tanpa sepengetahuan atau persetujuan orang tuanya. Orang tua gadis tersebut sangat marah dan menggugat dokternya karena merasa hak-hak anak mereka telah dilanggar. Namun, pengadilan memutuskan untuk membela dokter, karena dianggap sudah mengikuti aturan undang-undang MAID. Kasus ini membuka mata banyak orang tentang betapa menakutkannya realitas eutanasia pada anak-anak. Banyak yang merasa marah, sedih, dan bingung.
Perluasan Eutanasia di Kanada
Perluasan undang-undang eutanasia di Kanada sejalan dengan tren global yang semakin longgar terhadap euthanasia dan bantuan kematian. Awalnya, undang-undang MAID hanya berlaku untuk orang-orang yang sakit parah. Namun pada tahun 2021, undang-undang ini diperluas untuk mencakup orang-orang yang menderita disabilitas atau kondisi medis kronis lainnya. Bahkan, syarat bahwa kematian harus "cukup dapat diramalkan" dihapus. Akibatnya, orang-orang Kanada yang suffering masalah kesehatan mental, nyeri kronis, atau penyakit lainnya kini bisa mengajukan permohonan untuk euthanasia jika memenuhi kriteria tertentu. Para kritikus khawatir ini bisa menyebabkan kematian yang sebenarnya dapat dicegah, di mana orang-orang yang merasa putus asa memilih jalan keluar permanen daripada mencari perawatan atau dukungan lainnya.
Perdebatan di Masyarakat
Eutanasia untuk anak-anak memicu perdebatan sengit di masyarakat. Banyak yang menentang undang-undang ini karena mereka menganggapnya berbahaya dan tidak etis. Mereka berpendapat bahwa hidup anak-anak harus dilindungi, terutama karena mereka belum cukup dewasa untuk membuat keputusan seberat itu. Di sisi lain, ada juga yang mendukung, berargumen bahwa dalam kasus-kasus ekstrem tertentu, eutanasia merupakan pilihan yang dibutuhkan untuk memberikan jalan keluar yang bermartabat bagi orang yang menderita.
Implikasi yang Lebih Luas
Undang-undang MAID ini tidak hanya berdampak pada kasus-kasus individu, tetapi juga memengaruhi pandangan masyarakat terhadap nilai kehidupan anak-anak, otonomi, dan peran negara dalam keputusan hidup dan mati. Ini menunjukkan perubahan besar dari pandangan tradisional tentang perlindungan dan kesejahteraan anak. Banyak pertanyaan etika dan moral yang muncul, seperti kepentingan siapa yang harus diutamakan? Dunia mengamati Kanada dengan seksama, dan banyak yang khawatir tentang konsekuensi dari keputusan-keputusan ini.
Eutanasia untuk anak-anak di Kanada adalah isu yang sangat kompleks dan kontroversial. Gagasan bahwa dokter dapat mengakhiri hidup seorang anak tanpa persetujuan orang tua menimbulkan dilema moral yang serius. Ini adalah panggilan mendesak untuk meninjau kembali undang-undang eutanasia, kebijakan pemerintah, dan sikap masyarakat tentang perlindungan dan nilai kehidupan, terutama bagi mereka yang paling rentan. Situasi ini memerlukan perhatian serius, tidak hanya di Kanada, tetapi juga di seluruh dunia.