Bongkar Doublespeak: Bahasa Penipuan dalam Pemerintahan Modern

Bahasa Penipuan dalam Pemerintahan Modern



Apa itu Doublespeak?

Secara sederhana, doublespeak adalah bahasa yang digunakan untuk mengaburkan, menyesatkan, atau bahkan menutupi kebenaran. Doublespeak adalah bahasa yang dirancang untuk membuat yang buruk terdengar baik, yang negatif terdengar positif, dan yang tidak jujur terdengar jujur. Doublespeak bukan hanya sekadar kesalahan tata bahasa atau pilihan kata yang buruk tetapi ini adalah penggunaan bahasa yang disengaja dan manipulatif.


George Orwell membuat kata "doublespeak" terkenal dalam novel distopia tahun 1949 "1984". Orwell menggunakan novel ini sebagai contoh bagaimana Oseania totaliter menggunakan "pidato berita," bahasa yang dikelola untuk membatasi jangkauan pikiran dan menyembunyikan kebenaran. Bagi Orwell, bahasa dapat digunakan sebagai instrumen kontrol sosial dan manipulasi politik.


Doublespeak sering kali digunakan oleh politisi, perusahaan, dan organisasi lain untuk menghindari tanggung jawab, mempromosikan agenda tertentu, atau menutupi informasi yang tidak ingin mereka ungkapkan secara terbuka. Bisa berupa eufemisme (penghalusan kata), jargon teknis yang membingungkan, atau pernyataan yang ambigu dan tidak jelas.


Mengapa Doublespeak Digunakan?

Ada beberapa alasan mengapa doublespeak menjadi alat yang populer:

-Menghindari Tanggung Jawab: Ketika terjadi kesalahan atau kegagalan, doublespeak dapat digunakan untuk mengalihkan perhatian atau menyalahkan pihak lain. Misalnya, alih-alih mengakui bahwa sebuah program gagal, seorang politisi mungkin mengatakan bahwa program tersebut "tidak mencapai hasil yang diharapkan."

-Memanipulasi Opini Publik: Doublespeak dapat digunakan untuk membentuk opini publik tentang suatu isu atau kebijakan. Misalnya, alih-alih mengatakan bahwa pemerintah memotong anggaran pendidikan, mereka mungkin mengatakan bahwa mereka "melakukan penyesuaian fiskal."

-Menutupi Informasi yang Tidak Menyenangkan: Doublespeak dapat digunakan untuk menyembunyikan informasi yang memalukan atau merugikan. Misalnya, sebuah perusahaan mungkin menggunakan istilah "downsizing" atau "rightsizing" alih-alih mengatakan bahwa mereka melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).

-Membuat yang Buruk Terdengar Baik: Ini mungkin adalah tujuan utama doublespeak. Dengan menggunakan bahasa yang halus dan positif, doublespeak dapat membuat situasi yang buruk atau tidak menyenangkan terdengar lebih baik atau bahkan menguntungkan.


Jenis-Jenis Doublespeak

William Lutz, seorang ahli bahasa dan penulis buku "Doublespeak," mengidentifikasi empat jenis utama doublespeak:

  1. Eufemisme: Ini adalah penggantian kata atau frasa yang tidak menyenangkan atau ofensif dengan kata atau frasa yang lebih halus atau netral. Contohnya termasuk menggunakan "passed away" alih-alih "died," atau "correctional facility" alih-alih "jail."
  2. Jargon: Ini adalah penggunaan bahasa teknis atau khusus yang sulit dipahami oleh orang awam. Jargon sering digunakan untuk mengesankan atau membingungkan orang, atau untuk menyembunyikan fakta bahwa seseorang tidak benar-benar tahu apa yang mereka bicarakan.
  3. Gobbledygook atau Bureaucratese: Ini adalah bahasa yang berbelit-belit, tidak jelas, dan sering kali tidak masuk akal yang digunakan oleh birokrat dan pejabat pemerintah. Tujuannya sering kali adalah untuk menghindari tanggung jawab atau menyembunyikan informasi.
  4. Inflated Language: Ini adalah penggunaan kata-kata besar dan rumit untuk membuat sesuatu tampak lebih penting atau mengesankan daripada yang sebenarnya. Contohnya termasuk menggunakan "utilize" alih-alih "use," atau "facilitate" alih-alih "help."


Contoh-Contoh Doublespeak dalam Kehidupan Sehari-hari

-"Pengurangan Staf" alih-alih "PHK": Ini adalah contoh klasik eufemisme yang digunakan perusahaan untuk mengurangi dampak negatif dari pemecatan karyawan.

-"Kerusakan Agunan" alih-alih "Pembunuhan Warga Sipil": Istilah militer ini digunakan untuk menggambarkan kematian warga sipil yang tidak disengaja selama operasi militer.

-"Penyesuaian Harga" alih-alih "Kenaikan Harga": Perusahaan sering menggunakan istilah ini untuk membuat kenaikan harga tampak lebih dapat diterima.

-"Solusi Berbasis Pasar" alih-alih "Privatisasi": Istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan penjualan aset publik ke perusahaan swasta.

-"Inisiatif Strategis" alih-alih "Proyek": Perusahaan sering menggunakan istilah ini untuk membuat proyek tampak lebih penting dan strategis daripada yang sebenarnya.


Dampak Negatif Doublespeak

Doublespeak dapat memiliki dampak negatif yang signifikan pada masyarakat:

-Mengurangi Kepercayaan: Ketika orang merasa bahwa mereka sedang dibohongi atau dimanipulasi, mereka kehilangan kepercayaan pada institusi dan pemimpin mereka.

-Menghambat Komunikasi yang Jelas: Doublespeak membuat sulit untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi dan membuat keputusan yang tepat.

-Mendistorsi Realitas: Dengan menggunakan bahasa yang menyesatkan, doublespeak dapat mengubah cara kita melihat dunia dan membuat kita menerima hal-hal yang seharusnya tidak kita terima.

-Merosotkan Bahasa: Penggunaan doublespeak yang terus-menerus dapat merusak bahasa dan membuatnya kurang tepat dan bermakna.


Bagaimana Cara Melawan Doublespeak?

Melawan doublespeak membutuhkan kesadaran dan kewaspadaan. Berikut adalah beberapa hal yang dapat Anda lakukan:

Berpikir Kritis: Jangan menerima begitu saja apa yang Anda dengar atau baca. Tanyakan pada diri sendiri apa yang sebenarnya dimaksudkan oleh pembicara atau penulis.

Perhatikan Eufemisme dan Jargon: Waspadai penggunaan kata-kata halus dan istilah teknis yang mungkin digunakan untuk mengaburkan kebenaran.

Cari Informasi dari Berbagai Sumber: Jangan hanya mengandalkan satu sumber berita atau informasi. Bandingkan informasi dari berbagai sumber untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap.

Berani Berbicara: Jika Anda mendengar atau melihat doublespeak, jangan takut untuk menantangnya. Ajukan pertanyaan, ungkapkan keraguan Anda, dan tuntut penjelasan yang lebih jelas.

Edukasi Diri Sendiri dan Orang Lain: Semakin banyak orang yang menyadari bahaya doublespeak, semakin sulit bagi para manipulator bahasa untuk berhasil.


Slide 1
Slide 1

Previous Post Next Post