![]() |
| Ketua Nazi |
Kematian Adolf Hitler pada tahun 1945 adalah salah satu peristiwa penting dalam sejarah abad ke-20. Namun, sejak saat itu muncul berbagai teori konspirasi yang mempertanyakan apakah Hitler benar-benar mati di bunker Berlin, atau apakah ia berhasil kabur ke Amerika Selatan untuk memulai hidup baru. Mari kita telusuri kisah ini lebih dalam.
Teori Kabur yang Tak Pernah Mati
Setelah Perang Dunia II, banyak orang menginginkan jawaban tentang apa yang terjadi dengan Hitler. Salah satu rumor yang menarik perhatian muncul pada tahun 1954, ketika CIA menerima informasi yang menyatakan bahwa Adolf Hitler mungkin telah kabur dari Berlin dan bersembunyi di Kolombia di antara komunitas Nazi yang juga lolos setelah perang.
Informasi ini berasal dari Phillip Citroen, seorang mantan anggota SS, yang mengklaim bahwa seorang pria bernama Adolf Schuttlemayer, yang tinggal di kota Tunja, adalah sosok yang dimaksud. Citroen percaya bahwa Schuttlemayer adalah Hitler karena penampilan fisiknya yang sangat mirip.
Penyelidikan CIA: Mencari Adolf Schuttlemayer
Mendengar klaim ini, CIA mengirim agen-agen mereka ke Kolombia untuk menyelidiki lebih lanjut. Mereka menemukan bahwa Schuttlemayer menjalani hidup yang sangat tertutup dan hanya keluar dengan pengawalan orang-orang bersenjata. Para agen mulai menduga bahwa orang-orang ini mungkin adalah mantan anggota SS yang setia kepada Hitler.
Agen CIA melaporkan dapat melihat Schuttlemayer dari jauh, bahkan mengklaim bahwa mereka mendengar dia meneriakkan "Sieg Heil!" dan salam Nazi lainnya. Laporan ini menunjukkan perilaku yang mirip dengan karakter Hitler seperti yang terdokumentasi sebelumnya.
Penelitian lebih lanjut menemukan bukti yang menunjukkan bahwa Schuttlemayer melakukan perjalanan dari Brasil ke Kolombia pada tahun 1954. Informasi intelijen menunjukkan bahwa ia berhubungan dengan mantan pejabat Nazi yang telah melarikan diri ke Amerika Selatan setelah perang, termasuk anggota Gestapo dan SS yang tinggi.
Sidik Jari yang Tidak Cocok dan Hilangnya Schuttlemayer
CIA juga mengambil sidik jari Schuttlemayer dan membandingkannya dengan sidik jari Hitler yang diketahui. Namun, hasilnya tidak cocok meskipun cukup mendekati untuk menimbulkan keraguan. Ada kemungkinan bahwa Hitler telah mengubah penampilannya setelah perang untuk menghindari penangkapan.
Namun, penyelidikan CIA gagal memberikan bukti yang meyakinkan. Schuttlemayer sendiri tidak pernah diinterogasi secara langsung sebelum ia tiba-tiba menghilang dari tempatnya di Kolombia pada tahun 1955, tanpa meninggalkan jejak lebih lanjut. Tanpa bukti langsung atau kesaksian dari Schuttlemayer, rumor bahwa Hitler kabur ke Kolombia tidak dapat dibuktikan. Kisah ini tetap menjadi salah satu legenda paling lama dan kontroversial mengenai kematian Hitler hingga saat ini.
Keraguan dan Rumor yang Terus Berlanjut
Banyak petugas intelijen selama bertahun-tahun berpikir bahwa ada kemungkinan besar Hitler berhasil menyusun rencana untuk berpura-pura mati dan melarikan diri dari Berlin pada tahun 1945.
Cerita tentang kematian Hitler dan istrinya, Eva Braun, yang dikremasi di luar pengakuan SS sebelum kota itu ditangkap oleh tentara Soviet, semakin menambah keraguan. Banyak mantan Nazi terkemuka dituduh kabur ke Argentina, Brasil, dan negara lainnya di Amerika Selatan untuk menghindari pengadilan. Ketidakmampuan Sekutu untuk menemukan bukti pasti bahwa Hitler mati pada tahun 1945 membuat rumor ini semakin hidup.
Bukti Baru yang Mendukung Teori Kabur?
Bukti baru muncul untuk mendukung teori bahwa Hitler kabur. Pada tahun 2009, analisis DNA dilakukan pada sebuah potongan tengkorak yang diyakini milik Hitler, yang diawetkan sebagai barang rampasan perang oleh Uni Soviet. Hasil analisis menunjukkan bahwa tengkorak itu berkemungkinan berasal dari seorang wanita yang lebih muda dari 40 tahun, yang meragukan klaim bahwa potongan tersebut milik Hitler. Meskipun banyak orang mengaitkan temuan ini dengan disinformasi dari pihak Soviet, hal ini tidak menghentikan munculnya berbagai teori konspirasi.
Kisah tentang kemungkinan kaburnya Hitler ke Amerika Selatan terus menjadi topik yang menarik dan penuh misteri, seiring dengan pelbagai teori yang tak pernah pudar.


